Sunday, August 25, 2013

Tata Cara Lelaku Puasa & Tapa Kejawen


LELAKU PUASA & TAPA KEJAWEN  Puasa dan tapa adalah dua hal yang sangat penting bagi peningkatan spiritual seseorang. Disemua ajaran agama biasanya disebutkan tentang puasa ini dengan berbagai versi yang berbeda.

Menurut sudut pandang spiritual, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul
tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi atau getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi atau kekuatan supranatural
 sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indera keenam seseorang.


 Apabila seseorang telah terbiasa melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya akan meningkat sehingga seluruh racun, energi negatif dan makhluk eterik negatif yang ada didalam tubuhnya
akan keluar dan tubuhnya akan menjadi bersih.

Setelah tubuhnya bersih maka roh-roh suci pun akan datang padanya dan menyatu dengan dirinya membantu kehidupan nya dalam segala hal. Dalam tradisi kejawen,
seorang penghayat kejawen biasa melakukan puasa dengan hitungan hari tertentu berkaitan dengan kalender jawa.

Hal tersebut dilakukan untuk menaikkan kekuatan dan kemampuan spiritual metafisik mereka dan untuk memperkuat hubungan mereka dengan saudara kembar gaib
mereka yang biasa disebut Sedulur papat kalmia pancer.
Apapun nama dan pelaksanaan puasa,bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus,
maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakoninya celaka.

Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh,
terutama untuk mengistirahatkan organ-organ pencernaan.
Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas,
maka orang tersebut akan terbersihkan tubuh fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran.
Ada suatu konsep spiritual yang berbunyi
“matikanlah dirimu sebelum engkau mati”,

arti dari konsep tersebut kurang lebih kalau kita sering ‘menyiksa’ tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat nanti.

Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang banyak dikenal. Para penghayat kejawen telah ‘menemukan’ metode-metode untuk membangkitkan spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi kejawen.

Atas dasar konsep ‘antal maut qoblal maut’ diatas puasa-puasa ini ditemukan dan tidak lupa peran serta para ghaib, arwah leluhur serta roh-roh suci yang membantu membimbing mereka dalam peningkatan spiritualnya.

Sebelum melanjutkan Ritual baca dulu ini : Pondasi Dasar Mempelajari Ilmu Jawa

Yang Wajib Anda Ketahui Baca Artikel nya  Puncak Tertingi Ilmu Kejawen

Macam-macam puasa ala Kejawen : 

Untuk Puasa Weton Silahkan Baca Disini : Tata cara puasa weton / puasa kelahiran


1. Puasa Mutih 

Dalam puasa mutih ini seseorang tidak boleh makan apa-apa
kecuali hanya nasi putih dan air putih saja. Nasi putihnya pun tidak boleh ditambah apa-apa lagi, seperti gula, garam dan lainnya, jadi betul-betul hanya nasi putih dan air puih saja.
Sebelum melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas dulu sebelumnya dan membaca Doa/mantra ini : “Niat ingsun mutih, mutihaken awak kang reged, 
putih kaya bocah mentas lahirdipun ijabahi gusti allah.”

2.Puasa Ngeruh 

Dalam melakoni puasa ini seseorang hanya boleh memakan sayuran atau buah-buahan saja. Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur dan sebagainya.

3. Puasa Ngebleng 

Puasa Ngebleng adalah menghentikan segala aktifitas normal sehari-hari. Seseorang yang melakoni puasa Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah atau kamar, serta tidak melakukan aktifitas seksual. Waktu tidur-pun harus dikurangi. Biasanya seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar dari kamarnya selama sehari semalam. Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu lampu atau cahaya-pun yang menerangi kamar tersebut. Kamarnya harus gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun. Dalam melelaku puasa ini diperbolehkan keluar kamar hanya untuk buang air saja.

4. Puasa Patigeni

Puasa Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng. Perbedaanya ialah tidak boleh keluar kamar dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang melakukannya 3 hari, 7 hari dan hitungan ganjil seterusnya. Jika seseorang yang melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka, harus dilakukan di dalam kamar. Ini adalah Doa /mantra puasa patigeni : “Niat ingsun patigeni, amateni hawa panas ing badan ingsun, amateni genine napsu angkara murka krana Allah taala”.

 5. Puasa Ngelowong

Puasa ini lebih mudah dibanding puasa-puasa diatas Seseorang yang melakoni puasa Ngelowong dilarang makan dan minum dalam kurun waktu tertentu. Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja dalam sehari semalam. Diperbolehkan keluar rumah.

6. Puasa Ngrowot 

Puasa ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan buah-buahan itu saja. Diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu jenis yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Dalam puasa ini diperbolehkan untuk tidur.

7. Puasa Nganyep 

Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama dengan Mutih , perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan ketentuan tidak mempunyai rasa.

8. Puasa Ngidang

Hanya diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan air putih saja. Selain daripada itu tidak diperbolehkan.

 9. Puasa Ngepel 

Ngepel berarti satu kepal penuh. Puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam sehari satu kepal nasi saja. Terkadang diperbolehkan sampai dua atau tiga kepal nasi sehari.

10. Puasa Ngasrep

Hanya diperbolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya diperbolehkan 3 kali saja sehari.

11. Puasa Senin-kamis 

Puasa ini dilakukan hanya pada hari senin dan kamis saja seperti namanya. Puasa ini identik dengan agama Islam. Karena memang Rasulullah SAW menganjurkannya.

12. Puasa Wungon 

Puasa ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh makan, minum dan tidur selama 24 jam.

13.Tapa Jejeg
Tidak duduk selama 12 jam.

14. Lelono
Melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh. Waktu ini dipergunakan sebagai waktu instropeksi diri atau muhasabah.

15. Kungkum

Kungkum merupakan tapa yang sangat unik. Banyak para pelaku spiritual merasakan sensasi yang dahsyat dalam melakukan tapa ini.
Tatacara tapa Kungkum adalah sebagai beikut : Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembar-pun dengan posisi bersila (duduk) didalam air dengan kedalaman air setinggi leher.
Biasanya dilakukan dipertemuan dua buah sungai. Menghadap melawan arus air.
Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai. Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusiapun disana.

Dilaksanakan mulai jam 12 malam (terkadang boleh dari jam 10 keatas) dan dilakukan lebih dari tiga jam (walau ada juga yang memperbolehkan pengikutnya kungkum hanya 15 menit). Tidak boleh tertidur selama Kungkum. Tidak boleh banyak bergerak. Sebelum masuk ke sungai disarankan untuk melakukan ritual pembersihan dengan mandi terlebih dahulu. Pada saat akan masuk air baca mantra ini : “ Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng mripatku Sunan Kali Jaga,

Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad.” Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada. Nafas teratur. Kungkum biasanya dilakukan selama 7 malam.

16. Ngalong

Tapa ini juga begitu unik. Tapa ini dilakuakn dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi dengan puasa Ngrowot.

 17. Ngeluwang

Tapa Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi orang-orang awam dan membutuhkan keberanian yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan gaib dan menghilangkan sesuatu.
Tapa Ngeluwang adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi. Setelah seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat hal-hal yang mengerikan, seperti jin. Sebelum masuk kekubur,
disarankan baca Mantra Atau Doa ini : “ Niat ingsun Ngelowong, anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu maang jiwa insun, lebur kaya dene banyu krana Allah Ta’ala.” 

Dalam melakoni puasa-puasa diatas, bagi pemula sangatlah berat jika belum terbiasa.
Oleh karena itu disini akan dibekali dengan ilmu lambung karang.
Ilmu ini berfungsi untuk menahan lapar dan dahaga.
Dengan kata lain ilmu ini dapat sangat membantu bagi oarang-orang yang masih ragu-ragu dalam melakoni puasa-puasa diatas.
Selain praktis dan mudah dipelajari, sebenarnya ilmu lambung karang ini berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang kebanyakan harus ditebus dengan puasa.

Selain itu syarat atau cara mengamalkannyapun sangat mudah, yaitu :
1.Mandi keramas/jinabat untuk membersihkan diri dari segala macam kekotor. Menjaga hawa nafsu. Baca mantera lambung karang ini sebanyak 7 kali setelah shalat wajib 5 waktu, yaitu :

“Bismillahirrahamanirrahim. Cempla cempli gedhene. Wetengku saciplukan bajang. Gorokanku sak dami aking. Kapan ingsun nuruti budine. Aluamah kudu amangan wareg. Ngungakna mekkah madinah. Wareg tanpa mangan. Kapan ingsun nuruti budine. Aluamah kudu angombe. Ngungakna segara kidul. Wareg tanpa angombe. Laailahaillallah Muhammad Rasulullah”.

Selain laku puasa-puasa diatas masyarakat kejawen juga melakukan puasa-puasa yang diajarkan oleh agama Islam, seperti puasa ramadhan, nisfu sya’ban, puasa 3 hari pada saat bulan purnama, puasa Nabi Daud dan lainnya .

Tata Cara Lelaku Puasa & Tapa Kejawen Inti dari semua lakon mereka tujuannya hanya satu yaitu mendekatkan diri dengan Sang Empunya Maha.

loading...

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon